Cerpen 1
MARIA
Tulisan
Sharifah Inany Farhah Syed Baharuddin
- Arus masa mengubah segala-galanya.
Maria yang dulunya seorang yang
sederhana
- dan rajin, kini berubah menjadi nakal,
kurang ajar dan pemalas.
Aku mengimbas
- kembali detik-detik ketika Maria mula menjadi seorang yang biadap
dan bersifat
- kasar seperti
lelaki. Dia begitu degil dan
tidak menghormati
guru. Ini menimbulkan
- rasa tidak
senang sesetengah guru terhadap Maria.
-
- Maria juga tidak suka belajar dan
selalu ponteng sekolah. Apabila cikgu mencerita-
- kan keadaan tersebut kepada kedua ibu bapanya, mereka sangat terkejut
kerana
- selama ini Maria sentiasa
ke sekolah dan tidak pernah ponteng.
-
- Aku dapat merasakan antara sebab
Maria bersikap begitu kerana kurang mendapat
- perhatian daripada
ibubapanya. Ini menyebabkan Maria tidak memperdulikan lagi
- pelajaran di sekolah.
Yang lebih mendukacitakan aku, Maria
mula bergaul dengan
- budak-budak nakal dan terpengaruh dengan tabiat
mereka. Nasihatku tidak diendah
- lagi. Di sekolah Maria dikenali
sebagai seorang pelajar 'tomboy',
suka mencari musuh,
- bersikap kasar, dan suka menceritakan
keburukan orang lain.
-
- Malah aku sendiri menjadi musuh
utamanya. Maria sering mencari jalan untuk men-
- jatuhkan maruah aku. Aku sedar hal
itu. Namun kesabaranku
masih utuh. Di sekolah
- hampir semua guru telah masak dengan perangai dan masalah yang dibawa oleh Maria.
- Tetapi tidak banyak yang
dapat dilakukan
kerana ayahnya seorang yang berpengaruh
- di daerah ini.
-
- Akhirnya ini menyebabkan pelajarannya merosot
teruk hingga gagal dalam peperiksaan
- percubaan.
Bagi aku ini tidak mengejutkan
kerana Maria tidak lagi mengulangkaji pela-
- jaran walaupun menjelang hari peperiksaan. UPSR sebenar kian
hampir. Maria semakin
- asyik dengan kawan-kawan yang
sehaluan dengannya.
-
- Ketika hari peperiksaan tiba, kulihat
Maria kelihatan kebingungan. Dia resah dan
- gelisah. Aku
tahu puncanya.
Akhirnya peperiksaan tamat. Aku
merasa tenang sekali.
- Hanya debaran menunggu
keputusan.
-
- Akhirnya keputusan peperiksaan diumumkan.
Aku seperti berada di puncak dunia
- apabila mendapat
5A. Tapi aku tetap bersedih bila mengenangkan keputusan
Maria
- yang mendukacitakan. Kulihat
Maria menangis
kekesalan.....
-
- Tiba-tiba aku tersedar dari lamunan.
Rupa-rupanya Maria tercegat di sisiku.
- Tiba-tiba terluncur
perkataan
"minta maaf" yang sangat-sangat
aku nantikan.
- Sudah tentu aku memaafkan Maria. Akhirnya
aku dan Maria
menjadi sahabat karib.
- Maria berjanji akan belajar bersungguh-sungguh sepertiku. Dia sungguh
malu pada
- dirinya. Namun yang
penting Maria belum terlambat untuk
membaiki dirinya.
-
- Esok tetap ada
bagi Maria.
-
-
Cerpen 2
KETENTUAN
Tulisan Saiyedar Ahmad (Tahun 6 Cemerlang)
- Kita hanya merancang, Tuhan yang
menentukannya. Ajal dan maut di tangan Tuhan,
- tiada siapa
yang tahu. Ketabahan hati kita
mengajar kita menjadi seorang yang sabar.
- Aida, seorang pelajar yang baik dan peramah bertukar menjadi
pendiam. Ianya akibat
- suatu peristiwa yang berlaku beberapa
tahun yang lalu.
Masa itu Aida berumur
- 11 tahun.
-
- Di sekolah, Aida rapat dengan seorang
guru yang bernama Aisyah. Hubungan mereka
- telah menjadi begitu rapat. Namun hubungan yang
baik dan ikhlas itu tidak kekal lama..
- Takdir Tuhan
mengatasi segala.
Cikgu Aisyah meninggal dunia akibat sejenis
penyakit
- yang telah lama
dideritainya.
-
- Peristiwa
tersebut benar-benar telah meninggalkan kesan yang mendalam kepada
- Aisyah. Kesedihannya berpanjangan. Perangainya
mula berubah. Dia
sering
- termenung dan kehilangan semangat
untu belajar. Fikirannya sentiasa
teringat
- akan cikgu Aisyah yang sering membantunya selamanya ini.
-
- Akibatnya, pelajaran Aida semakin
merosot. Tumpuan terhadap pelajaran semakin
- longgar. Hari peperiksaan yang semakin hampir tidak
merubah sikapnya.
Ibu
- bapanya begitu
runsing dengan sikapnya itu. Apatah lagi dia sering membisu apabila
- ditanya oleh ibu bapanya.
Di kelas
Aida tidak seriang dulu. Dia sering memarahi
- rakan-rakan tanpa sebab. Dia seperti kehilangan
sesuatu.
-
- Akhirnya keadaan ini telah dikesan
oleh Ustazah Noraini. Suatu hari yang sesuai
- Ustazah Noraini bersemuka dengan Aida. Aida
diminta mencurahkan segala
- masalah yang
berlaku. Tidak syak lagi.
Aida tidak
dapat menerima
akan pemergian
- guru yang sangat
disayanginya.
-
- Ustazah Noraini mengambil masa yang agak panjang menerangkan betapa
salahnya
- sikap Aida
itu. Ustazah
Noraini menekankan betapa ketentuan
Allah itu tidak dapat
- dilawan oleh umat manusia. Malah menerima segala yang berlaku atas kesedaran
- bahawa itu adalah kehendak Allah, menentukan
tahap keimanan seseorang.
-
- Aida menangis.
Kali ini dia menangis kerana
menyesali sikapnya
yang terlalu
- mengikut pertasaan. Dia insaf, bukan
begitu kehendak seorang Islam yang sejati.
- Aida
berterima kasih kepada Ustazah Noraini
yang membawanya kembali ke
- pangkal jalan.
-
-
-
-
- PUISI PELAJAR
-
- MALAYSIA KU
-
-
-
- Ikan jelawat, si ikan sia;
- Bermain-main di celah batu.
- Anak Malaysia membina Malaysia;
- Dari sekarang bersedia tentu.
-
- Berenang sendirian si ikan
toman;
- Gusarkan lubuk semakin kering.
- Dunia IT kian dominan;
- Persiapkan diri biar seiring.
-
- Si baung selamat di rumpun
buluh;
- Si pengail bingung tertanya-tanya.
- Malaysia maju tahun 2020;
- Kita peneraju, kita pengisinya
-
- Sebarau banyak di sungai
Chemor;
- Digulai tempoyak sedap rasanya.
- Malaysia yang aman, maju
dan makmur;
- Tiada yang mustahil jika
kehendakNya.
-
- Ikan siakap, ikan senohong;
- Boleh dimasak pelbagai cara.
- Setelah usaha, doa dipohon;
- Negara maju, rakyat sejahtera.
-
- ( Karya Mohd Taufik Bin
Bidu)
-
-
-
- SAJAK
-
- TEMAN BANGUNLAH
-
- Teman
- Buang resahmu, buang gundahmu
- Itu bisa melumpuhkan citamu
-
- Teman
- Buang duka, buang kecewamu
- Itu bisa membeku mindamu
-
- Teman
- Perjalanan masih jauh
- Penuh ranjau, penuh onak
- Andai jiwa mudah goyah
- Bencana sedia menjerat
-
- Teman
- Kuatkanlah tekad
- Kuatkanlah semangat
- Kerahlah usaha setinggi
gunung
- Pohonlah doa seikhlas hati
- Bahagia kurniaNya itulah
janji
-
- ( Karya Siti Aminah Bt
Mat Kassim )
-
-
-
-